Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENGERTIAN MAJAS METAFORA


Metafora adalah salah satu majas dalam Bahasa Indonesia, dan juga berbagai bahasa lainnya. Majas ini mengungkapkan ungkapan secara tidak langsung berupa perbandingan analogis. Seperti halnya majazi dalam bab kata dan makna (ilmu logika), makna yang terkandung dalam majas metafora adalah suatu peletakan kedua dari makna asalnya, yaitu makna yang bukan mengunakan kata dalam arti sesungguhnya, melainkan sebagai kiasan yang berdasarkan persamaan dan perbandingan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan sebagai "pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yg sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misal tulang punggung dalam kalimat "pemuda adalah tulang punggung negara".Metafora adalah majas (gaya bahasa) yg membandingkan sesuatu dengan yang lain secara langsung. Metafora adalah gaya bahasa perbandingan.

Contoh :
  1. Andi tidak pernah dimarahi oleh bapaknya karena dia adalah anak emas di keluarganya. 
  2. Si Lintah Darat itu mendapatkan azab yang sangat pedih sebelum dia meninggal dunia.
  3. Ayo lekas berangkat! Sang penguasa waktu tidak akan menunggu kita.
  4. Malam ini Dewi malam tidak menampakkan dirinya.
  5. Si jago merah telah menghabiskan puluhan rumah dan toko dalam waktu semalam.
  6. Bu Aisyah telah mengabdi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa selama 10 tahun.
  7. Sampah masyarakat itu sangat dibenci karena bertindak sewenang � wenang kepada semua orang.
  8. Janganlah membuang jendela ilmu itu, lebih baik memberikan kepada orang yang ingin membacanya.
  9. Para tikus yang berada di Senayan mulai kebakaran jenggot karena salah satu temannya tertangkap.
  10. Ibu membawa buah tangan setelah pulang dari liburannya di Bali.
  11. Sudah sekian lama pasangan itu menantikan hadirnya si buah hati.
  12. Soepriyadi gugur di pertempuran itu sebagai bunga bangsa.
  13. Aku meminjam buku ini di gudang ilmu yang ada di sekolahku.
  14. Tidak ada yang boleh meminjam buku milik si kutu buku itu.
  15. Shinta sangatlah pandai sehingga dia menjadi bintang kelas di sekolahnya.
  16. Si kutu loncat itu selalu berpindah -  pindah kelompok.
  17. Si kucing beranak itu tidak bisa diam dari tempat duduknya.
  18. Jangan sekali � sekali menyentuh pil setan, apalagi mengkonsumsinya.
  19. Rumah itu digerebek oleh polisi karena dicurigai sebagai tempat produksi minuman neraka.
  20. Sudah berapa banyak lelaki yang datang untuk melamar si bunga desa itu.
  21. Kelakuan buruknya menjadi buah bibir di kalangan masyarakat.
  22. Si kalong itu sering tertidur di kelasnya. 
  23. Janganlah menebang paru � paru dunia, apalagi menghabiskannya.
  24. Peperangan di timur tengah disebabkan oleh perebutan emas hitam.
  25. Ayah memberikan ibu logam mulia. 
  26. Si bintang lapangan itu menjadi pemain terbaik di pertandingan semalam.
  27. Para begal mendekam di rumah pesakitan untuk waktu yang lama.
  28. Akibat perbuatannya, dia ditarik ke meja hijau.
  29. Para pecinta alam itu senang mendaki penyangga � penyangga langit yang tinggi.
  30. Si ayam jago dari timur menantang para penjajah belanda.
  31. Tidak ada yang mempercayai si buaya darat itu.
  32. Air mata buayamu itu tidak akan meluluhkan hati ini.
  33. Sudah lama aku tidak menemukan belahan jiwaku ini.
  34. Si muka tembok itu selalu berbuat onar.
  35. Dika bertemu dengan tulang rusuknya, kemudian mereka berdua menikah.
  36. Kata "tulang punggung" dalam kalimat "Pemuda adalah tulang punggung negara"
  37. Engkau belahan jantung hatiku sayangku.
  38. Raja siang keluar dari ufuk timur.
  39. Jonathan adalah bintang kelas dunia.
 Source : id.wikipedia.org

Posting Komentar untuk "PENGERTIAN MAJAS METAFORA"